Pendaki Jogja

Mengikuti Kata Hati Menapaki Bumi

Wisata

Goa Seplawan

Goa Seplawan adalah salah satu objek wisata yang berada di Kabupaten Purworejo. Goa ini terletak di pegunungan Meoreh, yaitu di perbatasan antara Purworejo dengan Kulon Progo (DIY). Di dekat goa Seplawan terdapat sebuah goa lagi yaitu goa Kiskendo.Untuk mencapainya anda dapat berjalan ke arah timur dari kota Purworejo melewati jalan alternatif menuju Jogja yang melewati kecamatan Kali Gesing. Jaraknya sekitar 36 KM dari kota. Anda dapat menuju kesana dengan angkutan carteran atau sepeda motor. Jalan menuju situs ini tergolong baik sehingga anda tidak perlu khawatir akan medan yang akan anda tempuh.Untuk masuk ke dalam anda akan dikenakan retribusi seesar Rp.2500,- per orang. Selain itu, jika anda membawa kendaraan pribadi, anda juga akan dikenai biaya perkir. Jadi sebaiknya siapkan uang kecil untuk keperluan ini. Untuk mendapatkan informasi lebih dalam, anda bisa bisa menyewa guide, yang biasanya adalah juru kunci dari situs tersebut.Di sekitar goa Seplawan juga terdapat bekas reruntuhan candi., yang sayangnya sampai saat ini balum ada usaha dari pemerinyah unutk merelokasi candi tersebut. Padahal jika penanganan bangunan bersejarah tersebut bisa lebih profesional dan lebih bijaksanan, maka situs ini bisa saja menjadi situs dunia.Goa Seplawan itu merupakan satu situs yang sangat bernilai tinggi. Sebab, goa yang ditemukan pada 15 Agustus 1979 itu di salah satu sudut goa ditemukan sebuah arca emas 22 karat setinggi 9 cm dengan berat 1,5 kg. Arca itu berupa patung sepasang pria dan wanita yang sedang bergandengan tangan. Para ahli arkeolog meyakini bahwa patung itu adalah Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Arca itu merupakan peninggalan pada zaman Hindu Siwa. Kini arca tersebut disimpan di Museum Nasional. Sebagai gantinya , Pemerintah membangun replika arca didepan mulut goa, replika itu ukurannya lebih besar dari yang sebenarnya sehingga menyerupai monumen.
Unutk mencapai bibir goa ini kita harus menuruni tangga yang sudah terbuat dari beton. Setelah itu barulah kita mesuk ke bibir gua. Sepanjan kurang lebih 75 meter kedalam jalan masih berupa beton setapak. Selebihnya anda akan berjalan diastas tanah. Jalan di dalam gua tersebut masih alami, sehingga bila musinm penghujan datang, kondisi disana sangat becek dan licin. Dianjurkan unutk kesana saat cerah.
Sepanjang 500 meter kedalam, anda masih mendapatkan penerangan yang cukup. Tapi dianjurkan unutk menggunakan penerangan tambahan. Disepanjang gua anda akan disajikan pemandangan Stalaktit dan Stalagmit. Akan tetapi anda jangan takut, karena di gua ini sudah tidak terdapat kelelawar. Jadi anda tidak perlu takut akan bau amoniak yang dikeluarkan oleh kelelawar.
Ada satu hal yang unik disini, dimana terdapat tiang ke atas yang berbentuk seperti buaya, untuk masuk dan melihat tiang ini kita akan melewati sebuah celah, yang mitosnya celah tersebut ukurannya menyesuaikan dengan orang yang melewatinya.
Sebelum kita masuk, kita harus mengetahui pantangan pantangan dan juga aturan aturan yang berlaku di goa ini. Diantaranya adalah :
1. Dilarang melakukan vandalisme di dalam goa (mencoret coret, mengotori dll).
2. Dilarang membunuh sesuatu apapun.
3. Dilarang mengambil apapun dari dalam, kaluali gambar/foto.
4. Dilarang meninggalkan apapun, kecuali jelak kaki.
Pantangan pantangan tersebut dibuat unutk kita patuhi, karena pantangan tersebut dibuat juga demi kebaikan dan kelesatrian situs tersebut.
Di kompleks tersebut juga terdapat Gardu Pandang. Apabila cuaca cerah, maka kita dapat melihat Waduk Sermo, Pesisir Laut Selata, Kota Wates, Kota Jogja dan pemandangan menarik lainnya

Sumber – Buku Wisata Jogja

BEBENG / KALIADEM ( Lereng Selatan Merapi )
Kawasan Kaliadem adalah suatu kawasan hutan pinus seluas 25 hektar dengan ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut, di lereng selatan Gunung Merapi. Kaliadem berada dalam wilayah administratif desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia, ± 25 – 30 km utara Kota Yogyakarta. memiliki udara sejuk dan keindahan dan keunikan alam. Keberadaan Gunung Merapi dengan fenomena vulkaniknya, morfologi gunung dan lembahnya, hutan alam dengan keanekaragaman flora dan fauna serta kondisi sosial budaya yang unik merupakan potensi yang sangat besar untuk kegiatan wisata alam (ekowisata). . Apalagi akses untuk menuju ke tempat ini yang relatif mudah,
karena mobil bisa parkir di pinggir lokasi wisata. Jalanan yang kita lalui dari jalan raya Kaliuarng-Yogyakarta juga relatif mulus. Namun kurang lebih 5 kilometer menjelang lokasi wisata, jalanan menyempit, turun naik, sehingga kita harus waspada.
Ibaratnya kalau kita mau “napak tilas’ wedhus gembel Merapi dapat kita saksikan di kaliadem.Kaliadem dapat dicapai dari Yogyakarta (melalui Kaliurang), dari Solo (melalui Prambanan dan Cangkringan) atau dari Borobudur/Magelang (melalui Tempel dan Turi).
bila berangkat pukul 04.30 kita dapat tiba di Kaliadem pada pukul 05.15 dan mendapatkan cuaca Gunung Merapi yang bersih, terbebas dari awan serta kabut. Kira-kira pada pukul 06.30 sampai 07.00, kita bisa menyaksikan aktivitas ibu-ibu yang menggotong rumput untuk makan hewan ternaknya. Bagi kebanyakan fotografer, pagi hari buta merupakan awal waktu yang tepat untuk “mengeksekusi” eksotisme Gunung Merapi. Biasanya awan dan kabut akan kembali menyelubungi Gunung Merapi pada pukul 08.00, jadi sebaiknya mengabadikan momen secepat mungkin. Tidak lupa bahwa kondisi cuaca setiap bulannya, musim hujan atau musim kemarau, juga mempengaruhi cuaca di Gunung Merapi.
Fasilitas yang ada di Kaliadem tergolong minim. Ada beberapa kios yang menjual pernak-pernik Gunung Merapi dan bunga-bunga Edelweiss. Tidak terdapat restoran, yang ada hanya beberapa warung yang menyediakan makanan ringan. Selain itu adapula aula serbaguna yang difungsikan sebagai toilet, tempat parkir, dan mushalla. sebelum terjadi Erupsi Merapi, lokasi Bebeng/Kaliadem ini sering digunakan oleh para Pecinta alam baik Untuk Camping, Pendidikan dan Latihan dasar , latihan Navigasi ataupun sekedar kumpul-kumpul menghilangkan kepenatan di akhir pekan.
dilokasi Kaliadem terdapat  bunker yang telah menewaskan relawan ketika terjadi erupsi setelah gempa dasyat mengguncang Jogja tahun 2006. Bunker tersebut memang tertimbun lahar yang mengering, kecuali hanya menyisakan ruangan terbuka di depan pintu yang sengaja dibersihkan untuk mengenang relawan. didalam, pemandangannya hampir sama, semua tanah hampir berwarna putih semua karena tertutup lahar yang mengering. terdapat sebuah batu besar yang berasal dari letusan Merapi sebelumnya. Batu Gajah yang berukuran panjang kurang lebih lima meter dan lebar kurang lebih 4 meter ini sudah ditemukan sejak tahun 1971.

Waduk Sermo ( Kokap Kulonprogo )

Waduk Sermo merupakan satu-satunya waduk yang terdapat di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas genangan kurang lebih 157 Ha .terletak di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, tampaknya semakin menarik perhatian. Terutama setelah diresmikan Presiden Soeharto, 20 November 1996. terletak kurang lebih 7 km di sebelah barat kota wates atau 36 km di arah barat kota Yogyakarta. Merupakan satu-satunya waduk yang berada di kabupaten kulon progo. Waduk ini terbuat dari hasil membendung sungai yang mengalir di pegunungan menoreh diantaranya yaitu sungai bogowonto. Fungsi utama dari waduk ini yaitu sebagai penampung air yang disalurkan PDAM untuk air bersih, irigasi atau pengairan, serta pencegah banjir.
Pemandangan yang bagus dengan disertai view pegunungan menoreh yang menjulang hijau dengan hutan-hutannya serta sejuknya udara menjadi nilai jual wisata bagi waduk ini. Para wisatawan juga bisa melepaskan penat dengan menikmati berbagai menu ikan segar yang didapat dari hasil tangkapan waduk, baik membeli ataupun bisa memancing sendiri.terdapat dua jalur bila mau ke waduk ini, yaitu jalur pengasih dan jalur wates melewati RSUD wates ke barat. Sudah jarang banget wisatawan yang mengetahui keberadaan waduk ini, paling banter warga jogja sendiri yang menyalurkan hobby memancing. Wisatawan dapat menikmati panorama waduk dengan berkeliling menggunakan perahu wisata atau melewati jalan lingkar aspal sepanjang 21 km.
Wisatawan dapat melakukan kegiatan memancing, hiking, bersepeda. Kondisi alam waduk sermo juga sangat digemari para komunitas pecinta off road
Waduk Sermo yang berada di Desa Hargowilis ini dibuat dengan membendung Kali Ngrancah. Bendungan yang menghubungkan dua bukit ini berukuran lebar atas delapan meter, lebar bawah 250 meter, panjang 190 meter dan tinggi bendungan 56 meter. Waduk ini dapat menampung air 25 juta meter kubik dengan genangan seluas 157 hektar. Biaya pembangunannya Rp 22 miliar dan diselesaikan dalam waktu dua tahun delapan bulan (1 Maret 1994 hingga Oktober 1996). Untuk pembangunan waduk ini, Pemda Kulonprogo memindahkan 107 KK bertransmigrasi — 100 KK ditransmigrasikan ke Tak Toi Bengkulu dan tujuh kepala keluarga ditransmigrasikan ke PIR kelapa sawit Riau.
Waduk Sermo diharapkan mengaliri sawah seluas 8.100 hektar yang berada di wilayah Kulonprogo bagian barat dan selatan. Selama ini, air irigasi diambilkan dari Kali Progo yang dinaikan melalui saluran Kalibawang dan Sapon (Brosot). Kedua irigasi ini dialirkan untuk lahan yang ada di wilayah timur laut dan tenggara. Namun tidak sepanjang tahun air Kali Progo dapat dialirkan melalui kedua saluran irigasi tersebut.

Pantai dan Tebing Siung ( Gunung Kidul )

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki pantai indah berpasir putih di sepanjang pesisir pantai selatan Kabupaten Gunung Kidul. Salah satu pantai berpasir putih yang pantas dijadikan sebagai referensi adalah Pantai Siung yang tepatnya terletak di Dusun Duwet, Desa Purwodadi, Tepus, Gunung Kidul. Stamina yang prima dan performa kendaraan yang baik adalah modal utama untuk bisa menjangkau pantai ini. Kesenangan, kelegaan dan kedamaian baru bisa dirasakan ketika telah sampai di pantai. Birunya laut dan putihnya pasir yang terjaga kebersihannya akan mengobati lelah. Tersedia sejumlah rumah-rumah kayu di pantai, tempat untuk bersandar ,
keunggulan Pantai Siung adalah tebing karang yang menjulang mengelilingi pantai tersebut. Adanya Pesona tebing karang yang ditawarkan oleh Pantai Siung. wisata Pantai Siung sebagai kawasan wisata minat khusus panjat tebing, yang diidentifikasikan dengan rumah panggung bernama Pondok Pemanjat, tempat khusus bagi para pemanjat yang ingin menjajal kemampuannya di sini. Bahkan di tahun 2005, di pantai tersebut pernah diselenggarakan Asian Climbing Gathering, yang diikuti oleh 80 peserta dari 15 negara di Asia. Hal tersebut menjadi bukti keindahan tebing-tebing Pantai Siung telah diakui dunia internasional.
Pantai ini mememiliki gugusan karang besar yang sangat menarik untuk digunakan sebagai ajang pemacu adrenalin. Untuk mempermudah penamaan gugusan karang atau tebing, jalur biasanya disebut dengan “blok”. Istilah blok ini hanya untuk mempermudah mangklasifikasi jalur-jalur yang sudah dibuat atau dipasangi bolt hanger.blok yang tercatat dan terdokumentasi pada kawasan Pantai Siung ada sebelas buah, yang terdiri dari Blok A hingga Blok K. Masing-masing blok memiliki ketinggian beragam, mulai dari lima hingga 30 meter. Setiap blok memiliki lebih dari dua jalur pemanjatan. Masing-masing jalur memiliki tingkat kesulitan yang beragam pula dari grade 5.7 hingga 5.11.
Setiap pengunjung yang mencoba memanjat di Pantai Siung, sudah pasti akan pulang dengan membawa kepuasan luar biasa.
di Pantai Siung terdapat sebanyak 250 jalur pemanjatan panjat tebing. Banyak pihak telah memanfaatkan jalur pemanjatan di pantai ini, kebanyakan dari para mahasiswa pecinta alam dari berbagai daerah. sebagai seorang pecinta panjat tebing dirasa kurang petualangannya kalau belum menaklukan tebing-tebing yang ada di Pantai Siung. tiga diantaranya dibuat oleh seorang pemanjat Jepang ( Takeuchi) bersama istrinya, jalur tersebut bernama:
Jalur Welcome (5.11d), Jalur ini berada persis di paling depan jejeran komplek tebing siung. Tebing jalur welcome ini kelihatan langsung dari areal parkir dan dari tepi pantai. Jalur Welcome ini mempunyai tiga pecahan alternatif yang masing-masingnya berkatagori 5.11d (+/- 5 hanger), 5.11c (+/- 7 hanger) dan 5.11b (+/- 5 hanger). Jalur ini menghadap kearah Timur dan pemanjatan yang baik adalah setelah jam 12 siang dimana cahaya matahari telah melewati sisi permukaan
Jalur Sembilan Bor (5.10), Jalur ini terdiri dari sembilan hanger atau sembilan bor, tingginya kurang lebih 20 – 25 meter dari permungkaan tanah.Jalur ini berada persis didepan jalur pacaran. Jalur sembilan bor ini juga mempunyai dua pecahan alternatif pada awaljalur. Dengan tingkat kedulitan 5.10. Jalur ini cocok sekali buat pemula. selain penggangan nya besar juga ada sedikit overhang
Jalur Pacaran (5.12). Jalur ini mempunyai dua pecahan alternatif, pegangannya tipis-tipis serta layback. Jalur ini condong traversekekanan dan terdiri dari 3 hanger. Jalur ini pendek akan tetapi cukup rumit. Cocok sekali sebagai pemanasan.
tersedia pula Ground Camp untuk kegiatan berkemah. posisinya berada di sebelah timur pantai. tenda-tenda bisa didirikan dan acara api unggun bisa digelar untuk melewatkan malam. Syarat menggunakannya hanya satu, tidak merusak lingkungan dan mengganggu habitat penyu, seperti tertulis dalam sebuah papan peringatan yang terdapat di Ground Camp yang juga bisa digunakan bagi yang sekedar ingin bermalam. Saat malam atau kala sepi pengunjung, sekelompok kera ekor panjang akan turun dari puncak tebing karang menuju pantai. Kera ekor panjang yang kini makin langka masih banyak dijumpai di pantai ini.
Keberadaan kera ekor panjang ini mungkin juga menjadi salah satu alasan mengapa batu karang yang menjadi dasar penamaan dipadankan bentuknya dengan gigi kera, bukan jenis hewan lainnya.
selain itu jika suka dengan Susur pantai, maka anda akan mendapati keindahan pantai berbatu dan selat-selat kecil di sebelah barat Pantai Siung. serta pulau-pulau kecil yang di huni oleh kalong
sumber :  pengalaman dan Yogyes.com

MALIOBORO YOGYAKARTA

Malioboro adalah nama jalan Yogyakarta  dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta, terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini adalah poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di antaranya  Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.Jalan ini sangat terkenal, bahkan sampai mancanegara. dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan baik untuk oleh-oleh ataupun hiasan dirumah  dan warung lesehan di malam hari dengan makanan gudeg khas Jogja serta tempat berkumpulnya para Seniman untuk mengekpresikan kemampuan mereka seperti ber musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain.

TUGU YOGYAKARTA

Tugu Yogyakarta adalah simbol/lambang dari kota Yogyakarta yang berbentuk Tugu. Tugu ini  merupakan salah satu objek pariwisata Yogya, dan sering dikenal dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya.Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Terletak di perempatan Jl.  Jend. Sudirman dan Jl. P. Mangkubumi, mempunyai nilai simbolis dan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. konon Sultan Yogyakarta pada waktu melakukan meditasdi itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.

STASIUN TUGU / STASIUN YOGYAKARTA

Stasiun Yogyakarta  (+113 mdpl)  juga dikenal sebagai Stasiun Tugu berada di bawah naungan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VI. Stasiun ini beserta rel KA yang membujur dari barat ke timur ini terletak di utara Jalan malioboro. Stasiun ini melayani pemberangkatan dan kedatangan kereta api (KA) kelas eksekutif dan bisnis. Pemberangkatan dan kedatangan KA kelas ekonomi dilayani di Stasiun Lempuyangan. Dahulu, di stasiun ini terdapat dua percabangan jalur di sisi barat stasiun yang saat ini sudah tidak ada lagi. Jalur pertama ke utara menuju Magelang dan Parakan. Bekas jalur Jogja-Magelang ini dapat kita lihat di beberapa tempat di Jalan Tentara Pelajar, Yogyakarta. Jalur yang satu lagi, ke arah selatan menuju Palbapang di Kabupaten Bantul. Bekas jalur ini juga masih terlihat di beberapa tempat, salah satunya adalah yang sekarang menjadi lapangan parkir di sisi barat laut Kraton Yogya.

PASAR BERINGHARJO

Adalah pasar tradisional yang terletak di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Pasar ini terkenal dengan koleksi dagangan batik, baik yang berupa kain batik ataupun produk garmen batik lainnya seperti, daster, celana pendek, piyama dll. Lokasi pasar ini bersebelahan dengan museum sejarah Benteng Vredeburg dan berseberangan dengan Gedung Agung. Pasar ini terkenal sebagai salah satu tujuan wisata dan sekaligus merupakan pusat kegiatan perdagangan produk batik Yogyakarta. Dan produk untuk oleh-oleh bagi para wisatawan

BENTENG VREDEBURG

Tahun 1760, Sri Sultan Hamengku Buwono I telah membangun sebuah benteng atas permintaan Belanda yang berbentuk bujur sangkar di atas tanah milik Kraton. Di setiap sudut dibangun tempat penjagaan yang disebut sebagai seleka atau bastion yang menyerupai bentuk kura-kura. Oleh Sultan keempat sudut tersebut diberi nama (sudut barat laut), Jayapurusa (sudut timur laut), Jayaprakosaning (sudut barat daya) dan Jayaprayitna (sudut tenggara). Di bawah pengawasan ahli ilmu bangunan  bernama Ir. Frans Haak, (tahun 1767) dimulailah pembangunan benteng menjadi lebih permanen.Benteng Rustenburg /Benteng Peristirahatan. Awal didirikannya benteng ini sebenarnya merupakan strategi dari Belanda yang berdalih demi menjaga keamanan Kraton Yogyakarta, meskipun maksud sebenarnya tidak lain adalah sebagai tempat untuk memantau pergerakan Kraton Yogyakarta itu sendiri. Karena jaraknya yang hanya sekitar 400m. Terjadinya gempa  tahun 1867 di Yogyakarta menyebabkan banyak bangunan penting runtuh, salah satunya Benteng Rustenburg. Setelah dilakukan renovasi  kembali seluruh bangunan yang rusak  Benteng Rustenburg berganti nama “Benteng Vredeburg”/ “Benteng Perdamaian”. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan Kasultanan Yogyakarta dan Belanda. Tanggal 9 Agustus 1980 atas persetujuan Sri Sultan HB IX Benteng Vredeburg dijadikan sebagai Pusat Informasi dan Pengembangan Budaya Nusantara. Tahun  1985 dilakukan pemugaran . Tanggal 23 November 1992 Benteng Vredeburg resmi menjadi museum perjuangan nasional dengan nama “Museum Benteng Vredeburg.  Vredeburg memiliki koleksi lengkap meliputi koleksi bangunan, koleksi realia, koleksi foto termasuk miniatur dan replika serta koleksi lukisan. Selain itu terdapat pula empat ruang diorama sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

GEDUNG AGUNG / ISTANA NEGARA

Gedung Agung /Istana Yogyakarta, tepatnya di ujung selatan Jalan Ahmad Yani / Jalan Malioboro, jantung ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan istana terletak di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Gedung utama kompleks istana ini mulai dibangun pada Mei 1824 yang diprakarsai oleh Anthony Hendriks Smissaerat, Residen Yogyakarta ke-18 (1823-1825) yang menghendaki adanya “istana” yang berwibawa bagi residen-residen Belanda sedangkan arsiteknya adalah A. Payen. Karena adanya Perang Diponegoro (1825-1830) pembangunan gedung itu tertunda. Pembangunan tersebut diteruskan setelah perang tersebut berakhir yang selesai pada 1832. Pada 10 Juni 1867, kediaman resmi residen Belanda itu ambruk karena gempa bumi. Bangunan baru pun didirikan dan selesai pada 1869. Bangunan inilah yang menjadi gedung utama komplek Istana Kepresidenan Yogyakarta yang sekarang disebut juga Gedung Negara. Pada 19 Desember 1927, status administratif wilayah Yogyakarta sebagai karesidenan ditingkatkan menjadi provinsi di mana Gubernur menjadi penguasa tertinggi. Dengan demikian gedung utama menjadi kediaman para gubernur Belanda di Yogyakarta sampai masuknya Jepang. Pada 6 Januari 1946, “Kota Gudeg” ini menjadi ibu kota baru Republik Indonesia yang masih muda dan istana itu berubah menjadi Istana Kepresidenan, tempat tinggal Presiden Soekarno beserta keluarganya, sedangkan Wakil Presiden Mohammad Hatta tinggal di gedung yang sekarang ditempati Korem 072/Pamungkas. Sejak itu Istana Kepresidenan Yogyakarta menjadi saksi peristiwa penting diantaranya pelantikan Jenderal Sudirman sebagai Panglima Besar TNI pada 3 Juni 1947 dan sebagai pucuk pimpinan angkatan perang Republik Indonesia pada 3 Juli 1947.Pada 19 Desember 1948, Yogyakarta diserang oleh tentara Belanda dibawah pimpinan Jenderal Spoor, Presiden, Wakil Presiden dan para pembesar lainnya diasingkan ke luar Jawa dan baru kembali ke Istana Yogyakarta pada 6 Juli 1949. Sejak 28 Desember 1949, yaitu dengan berpindahnya Presiden ke Jakarta, istana ini tidak lagi menjadi tempat tinggal sehari-hari Presiden. Istana Yogyakarta atau Gedung Agung, sama halnya dengan istana Kepresidenan lainnya yaitu sebagai kantor dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia. Selain itu juga sebagai tempat menerima atau menginap tamu-tamu negara. Sejak 17 Agustus 1991, istana ini digunakan sebagai tempat memperingati Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan penyelenggaraan Parade Senja setiap tanggal 17 yang dimulai 17 April 1988.

SUMBER ; Wikipedia Yogyakarta

18 Komentar »

  1. tampilkan yang untuk wisata Jogja dong

    Komentar oleh alia | 18/03/2010 | Balas

  2. wisata dalam kota ????????

    Komentar oleh rentri | 20/03/2010 | Balas

    • sudah masuk.. maaf kalo masih kurang lengkap

      Komentar oleh Pendaki | 13/05/2010 | Balas

  3. iya bos…. wisata kota nya mana>????????

    Komentar oleh dandi | 20/03/2010 | Balas

    • sudah ada sekarang pak Boss

      Komentar oleh Pendaki | 13/05/2010 | Balas

  4. info wisata yang menarik.

    Komentar oleh najib ali | 03/05/2010 | Balas

    • trim dah berkunjung

      Komentar oleh Pendaki | 13/05/2010 | Balas

  5. ijin unduh ndan.top blog ,i like it

    Komentar oleh ank | 21/08/2010 | Balas

    • silahkan… gratis….

      Komentar oleh Pendaki | 25/08/2010 | Balas

  6. jgn cuma tempatnya,….
    orang2nya jg…biar ada bukti….organisasi2…
    tempat hunting2 apa gtu…hehe,

    Komentar oleh sumi | 05/10/2010 | Balas

    • OKE.. trim masukanya.nanti di tambahi..

      Komentar oleh Pendaki | 06/10/2010 | Balas

  7. pantai siung sangat indah,

    Komentar oleh endahsulistiyarini | 29/10/2010 | Balas

    • potensi kekayaan alam Indonesia.. teim dah berkunjung.

      Komentar oleh Pendaki | 02/11/2010 | Balas

  8. pantai siung begitu mempesona,,

    Komentar oleh endahsulistiyarini | 02/12/2010 | Balas

    • betul… masih alami dan sekarang banyak di kunjungi terutama untuk panjat tebing

      Komentar oleh Pendaki | 23/10/2012 | Balas

  9. sangat indah dan menakjubkan,tampilkan yg lainnya jg bang yg da di jogja…

    Komentar oleh Rean Tetap Optimis | 21/04/2012 | Balas

    • siap…. kalau ada artikel boleh tuh ndan..

      Komentar oleh Pendaki | 23/10/2012 | Balas


Tinggalkan komentar